Senin, 21 April 2014

Dasar pengenalan ring piston

Tiap ring punya fungsi beda Mesin 2-tak dan 4-tak punya perbedaan di banyaknya ring piston yang diaplikasi. Jika di engine 2 langkah tersedia dua ring, sedang di mesin 4-tak terdapat 3 ring. Tidak salah jika biasa disebut ring 1, 2 dan 3.
Ada juga yang hanya dua ring. Tapi itu "spesial order" untuk kebutuhan balap.
Setiap ring, fungsinya berbeda.

Ring 1 alias ring paling atas berfungsi menahan tekanan kompresi. Kompresi yang tercipta akibat proses pembakaran di ruang bakar. Dalam hal ini, ring alias cincin kompresi tidak boleh aus. Jika aus, kompresi bocor.

Lanjut ke ring 2. Sebenarnya ring ini juga berfungsi sebagai ring kompresi. “Lebih tepatnya, berfungsi sebagai sil kompresi. Yaitu, untuk menjaga dan menahan dari
kebocoran, Tulisan atau tanda selalu menghadap keatas Selain itu, ring kedua juga bertugas untuk menyapu pelumas di liner. Jadi, tidak ada pelumas yang diperbolehkan naik ke atas dan melebihi ring 1, ring kedua juga punya desain yang tidak jauh beda dengan ring pertama. Maka itu, terkadang membedakannya cukup sulit. Kalau baru, bisa dilihat dari tulisan atau tanda tertentu. Misalnya, R1 atau top, Tapi dari warna juga bisa sedikit dibedakan. Biasanya, bagian dalam ring 1 agak mengkilap. Sedang ring 2, sedikit abu-abu. Ketika pemasangan, tulisan atau tanda selalu menghadap keatas. Atau khusus ring 1, bagian tirus menghadap ke atas.

Terakhir, ring 3. Ini yang bedakan engine 2–tak dan 4-tak. Biasa disebut juga ring oli atau ring cacing. Ring ini punyai ulir, jadi memungkinkan sebagai tempat penyimpanan dan pembawa pelumas bagi piston dan linner.

Ukuran gap ring ketika terpasang 0,1 sampai 0,25 mm (kiri). Posisi celah atau gap ring piston menentukan performa mesin (kanan). Pasang ring di piston mesin 4-tak pada prinsip untuk semua merek motor sama. Terutama dalam hal menempatkan posisi celah antara ring 1, 2 dan ring oli. Baik itu di motor pabrikan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki atau merek lain yang namanya tidak disebutkan satu per satu. Saat ditelusuri ke semua pabrikan, hampir rata-rata memasang susunan ring dengan celah atau gap jaraknya sekitar 120 derajat. Meskipun hampir sama, jika diliti lebih jauh tenyata posisi celahnya terkadang memiliki perbedaan jarak dan posisi pasang di piston. Konon perbedaan tersebut dipengaruhi oleh desain piston pada masing-masing karakter mesin itu sendiri. Artinya pemilik atau mekanik mesti waspada ketika ingin meracik komponen vital ini. Untuk lebih jelasnya, berikut paparan dan perbedaan posisi celah ring piston di tiap motor. Posisi ring bisa beda, sesuai karakter piston dari pabrikan Ring Piston Kawasaki Celah ring piston ketika dipasang pada piston di mesin Kawasaki, prinsipnya sama seperti di motor 4-tak merek lain. Celah ring pertama ditempatkan di tengah piston mengarah lubang klep inlet. Sedangkan ring kedua harus memiliki jarak 120 derajat dari ring 1, posisinya terpasang sebelum bagian tengah piston mengarah ke lubang exhaust pada ruang bakar. posisi ring oli yang bentuknya bergelombang mesti dipasang sejajar dengan ring 1. Namun spacer atau penyekat ring oli, keduanya bisa dipasang lebih dekat atau berjarak 30~40 derajat dekat bagian piston yang mengarah ke lubang exhaust. Tapi ingat. Posisi celah ring piston bisa saja berbeda. Tergantung tipe piston yang dipakai. Apakah hi speed atau tidak Posisi spacer ring oli berjarak 120 derajat Ring Piston Suzuki Untuk Ring Piston Suzuki Sama Saja dengan pemasangan ring piston secara universal Seperti sudah dibilang diawal, celah ring piston di mesin 4-tak prinsipnya hampir sama. Yang membedakan posisi gap tersebut sesuai desain atau karakter mesin yang diusung. Celah ring piston pertama di bagian tengah piston arah ke klep in. Lalu celah ring kedua 120 derajat dari ring 1 sebelum bagian tengah piston arah ke lubang exhaust. Sementara posisi ring oli sejajar ring 1. “Adapun 2 spacer yang terpasang diantara ring oli, posisinya dipasang di bawah ring ke-2 dan 120 derajat ke arah kanan piston yang menghadap ke lubang exhaust. Jadi, semuanya hampir sama. Intinya bisa membendung kebocoran kompresi. Sehingga tidak ngempos dengan patokannya 120 derajat Ring Piston Honda Untuk Motor pabrikan Honda pemasangan ring piston di Honda sama dengan pabrikan lainnya. Jarak antar celah ring satu dengan ring seher lainnya 120 derajat. Jarak antar celah ring piston 120 derajat akan berubah karena putaran mesin yang tinggi. Bisa terjadi waktu penggunaan motor mencapai 15.000 km. Celah ring dengan ring yang lainnya sudah mendekati sejajar. Faktanya, salah satu ring pasti akan bergeser dan celahnya ke arah lubang buang. Tapi, kompresi enggak bakal bocor karena posisi celah ring yang lain tidak di lubang buang. Saling menutupi. Intinya dengan dipasang dengan jarak 120 derajat atau 45 derajat jarak celah ring oli dari lubang buang Ring Piston Yamaha Pemasangan ring piston yang diterapkan Yamaha tetap membagi tiga posisi celah ring. Supaya enggak sejajar celah ring lainnya. Hitungannya tetap di posisi topnya piston dengan masing-masing ring 120 derajat. Diambil derajatnya tinggi supaya enggak cepat terjadi bocor kompresi. Bocor kompresi muncul kalau celah ring yang satu dengan yang lainnya sejajar. Selain jarak antar ring, celah ring oli atas bawah sebisa mungkin minimal 45 derajat dari lubang buang. Logikanya simpel. Tekanan ring ke dinding silinder paling besar ke arah lubang buang. Jarak 45 derajat untuk ring oli supaya celahnya jangan cepat bergeser dan mengarah ke lubang buang. Ini pun bisa bocor kompresi Rekomendasi Pabrikan Piston Pasang ring piston memang yang paling benar mengikuti buku manual yang dikeluarkan ATPM. Pada intinya hampir sama untuk setiap mesin 4-tak. Jarak antar gap ring piston membentuk sudut 120 derajat. Maksudnya dibuat menyilang supaya kompresi tidak bocor. Dan yang perlu diketahui masing-masing ring punya tugas. Ring 1 paling atas untuk menahan kompresi. Ring kedua sebagai sealer, menyapu oli dan menahan kompresi.Sedang ring ketiga sebagai penghalau oli. yang lebih penting justru ukuran gap ringnya ketika dimasukkan ke lubang liner, besarnya gap ring antara 0,1 sampai 0,25 mm. Kalau ukuran gap ring lebih besar dari itu, ring piston harus ganti. Menandakan sudah terkikis atau salah ukuran. Karena kunci power mesin letaknya di gap ring ini. Katanya akan percuma ring piston yang dipasang benar tapi gap ring sudah menganga. Tenaga mesin akan ngempos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar